Gambari diatas adalah salah satu tayangan slide pada power point yang diberikan
Ya, materi yang saya ambil untuk perkuliahan kali ini adalah soflavon.
seperti tertulis diatas, isoflavon banyak terdapat pada tumbuhan polong dan kegunaannya pada tumbuhan tersebut adalah sebagai upaya pertahanan dari serangan pemangsa herbivora dan untuk pertahan dari pantogen
yang barusan kalian baca adalah fungsi isoflavon pada tumbuhan
jadi kira-kira apa ya fungsi isoflavon pada manusia?
berikut saya tayangkan artikel yang saya dapatkan dari: SUMBER
yang dibahas disini adalah beberapa manfaat isoflavon yang terkandung dalam kacang kedelai. berikut artikelnya:
ISOFLAVON,
SENYAWA MULTI-MANFAAT DALAM KEDELAI
Hasil-hasil penelitian
di
berbagai bidang kesehatan telah membuktikan bahwa konsumsi produk-produk kedelai berperan penting dalam
menurunkan resiko terkena berbagai penyakit
degeneratif. Ternyata, hal tersebut salah satunya disebabkan adanya zat isoflavon dalam kedelai. Isoflavon merupakan
faktor kunci dalam kedelai sehingga memiliki
potensi memerangi penyakit tertentu.
Isoflavon kedelai dapat
menurunkan resiko penyakit jantung
dengan membantu menurunkan
kadar kolesterol darah. Protein kedelai telah terbukti mempunyai efek menurunkan kolesterol, yang dipercaya karena adanya isaoflavon
di dalam protein tersebut. Studi
epidemologi
juga
telah
membuktikan bahwa
masyarakat yang secara teratur mengkonsumsi makanan dari kedelai, memiliki kasus kanker payudara, kolon dan prostat yang lebih rendah.
Isoflavon kedelai juga terbukti, melalui penelitian
in vitro dapat menghambat enzim tirosin kinase, oleh karena itu dapat menghambat
perkembangan sel-sel kanker dan angiogenesis.
Hal ini berarti suatu tumor tidak dapat
membuat
pembuluh darah baru, sehingga tidak dapat tumbuh.
Peranan isoflavon dalam membantu menurunkan osteoporosis juga telah
diteliti. Konsumsi protein
kedelai dengan isoflavon telah
terbukti dapat mencegah kerapuhan tulang
pada tikus yang digunakan sebagai
model untuk penelitian osteoporosis. Studi yang lain menunjukkan hasil yang
sama pada saat menggunakan
genistein saja. Ipriflavone, obat yang dimetabolisme menjadi daidzein telah terbukti dapat menghambat
kehilangan kalsium melalui urine
pada wanita post monopouse.
Produk
kedelai yang mengandung isoflavon dapat
membantu pengobatan simptom monopouse. Pada wanita yang memproduksi sedikit estrogen, isoflavon
(phitoestrogen) dapat menghasilkan cukup
aktivitas estrogen untuk mengatasi
simptom
akibat
monopouse, misalnya hot flashes.
Suatu penelitian menunjukkan bahwa
wanita yang mengkonsumsi 48 gram
tepung kedelai per hari mengalami gejala hot flashes 40 %
lebih rendah. Dari segi epidemologi,
wanita Jepang yang konsumsi
isoflavonnya tinggi jarang dijumpai simptom post monopousal.
Makanan yang terbuat dari kedelai mempunyai
jumlah isoflavon yang bervariasi,
tergantung bagaimana mereka diproses.
Makanan dari kedelai seperti tahu,
susu kedelai, tepung kedelai dan kedelai utuh mempunyai kandungan isoflavon berkisar antara 130 –
380 mg/100 gram. Kecap
dan minyak kedelai
tidak mengandung isoflavon.
Produk kedelai yang digunakan sebagai bahan tambahan pangan, seperti
isalat dan konsentrat protein kedelai mempunyai kandungan isoflavon yang bervariasi, tergantung bagaimana proses pengolahannya. Misalnya, hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan alkohol dalam proses ekstraksi menghasilkan kadar isoflavon yang rendah.
Kedelai telah menjadi makanan sehari-hari penduduk Asia. Pada sebagian besar
negara Asia, konsumsi isoflavon
diperkirakan antara 25 – 45 mg/hari. Jepang merupakan
negara yang mengkonsumsi isoflavon
terbesar, diperkirakan konsumsi harian orang Jepang adalah 200 mg/hari. Di negara-negara Barat konsumsinya kurang dari 5 mg isoflavon per hari.
Isoflavon dan Kolesterol
Bukti-bukti
hasil penelitian menunjukkan bahwa suplementasi diet dengan protein kedelai akan menurunkan
kolesterol darah dan
mengurangi penyakit kronis pada populasi di Barat. Hal lain yang menonjol adalah
penurunan kadar kolesterol oleh suplementasi
protein kedelai tersebut sama dengan yang
disebabkan oleh obat-obat penurun kolesterol yang diproduksi secara sintetik,
serta jumlah protein kedelai yang
diperlukan cukup rendah. Terapi diet (terapi melalui
pengaturan makanan) menjadi lebih
efektif jika menggunakan protein kedelai
dibandingkan jika hanya menggunakan
makanan rendah lemak saja
dalam mencegah penyakit jantung koroner.
Karena mengandung isoflavon
yang terdiri atas
genistein, daidzein dan glicitein,
protein kedelai dapat menurunkan resiko penyakit kardiovaskulas dengan
cara mengikatkan
profile lemak darah. Khususnya,
protein kedelai menyebabkanpenurunan
yang nyata dalam kolesterol total. Kolesterol LDH dan trisliserida dan meningkatkan
kolesterol HDL. Karena estrogen telah terbukti menurunkan kolesterol LDL, peranan isoplavon
dapat diduga mirip estrogen (estrogen
like), menghasilkan efek yang sama.
Faktor-faktor lain yang bekerja secara bersamaan juga diasinya mempunyai efek menurunkan kolesterol. Dibandingkan dengan protein
hewani, protein kedelai menurunkan penyerapan kolesterol dan asam empedu pada usus halus demi menginduksi peningkatan ekskresi fekal asam empedu dan steroid.
Hal ini mengakibatkan hati lebih
banyak merubah kolesterol
dalam tubuh menjadi empedu, yang akibatnya dapat menurunkan
kolesterol dan meningkatkan aktivitas reseptor kolesterol LDL, yang mengakibatkan peningkatan dalam
laju penurunan kadar
kolesterol.
Di samping
hal-hal tesebut diatas terdapat
beberapa sebab lain yang menerangkan
peranan protein kedelai
dalam menurunkan kolesterol. Misalnya, protein kedelai
kaya akan asam amino glisin dan orginin yang mempunyai kecenderungan dapat menurunkan asam insulin darah yang diikuti dengan penurunan sintesa kolesterol. Dilain pihak protein hewani, mempunyai kendungan
lisin yang tinggi, yang cenderung untuk meningkatkan
insulin darah, dan mendorong
sintesis kolesterol. Rasio
yang tinggi antara
arginin terhadap lisin dalm protein kedelai akan membuat kadar kolesterol darah hanya sedikit terpengaruh oleh protein kedelai.
Arginin akan menahan efek peningkatan kolesterol
oleh
lisin.
Jenis protein terbesar dalam
kedelai adalah duajenis glabulin yang diberi nama 115 dan 75. Kedua jenis glabulin tersebut, terutama 75, telah terbukti dapat menstimulir tingginya afinitas reseptor
kolesterol LDL dalam hati manusia, yang akan menyebabkan penurunan kolesterol darah.
Isoflavon dan Osteoporosis
Beberapa studi telah dilakukan
untuk menghubungkan konsumsi kalsium dengan pengendalian osteoporosis. Penambahan kalsium dan estrogen
yang dilakukan terhadap
72
orang wanita pasca menopause menunjukkan
adanya pengurangan penurunan massa tulang. Sedangkan studi pemberian kalsium yang diberikan
dalam bentuk ditambahkan kedalam bahan
makanan menunjukkan bahwa
kalsium mempunyai
efek
dalam melindungi mineral tulang pada wanita yang belum atau telah menopause. Konsumsi
kalsium yang optimal bervariasi selama kehidupan
manusia, dengan kebutuhan
ekstra kalsium yang meningkat selama periode pertumbuhan
dan kehamilan.
Diet dari tumbuh-tumbuhan, terutama yang sumber utamanya kedelai,
dapat membantu mencegah
osteoporosis. Suatu studi yang menggunakan tiga kelompok individu, menunjukkan bahwa kelompok yang mengkonsumsi protein hewani memperlihatkan kehilangan
kalsium dalam urine 50% lebih banyak dibanding kelompok
individu yang hanya mengkonsumsi protein kedelai dan protein dari susu, juga dapat
diamati bahwa deasitas tulang leher
lebih
tinggi
(0.680
g/cm2) pada wanita yang
mengkonsumsi kedelai yang tinggi
sepanjang
hidupnya
dibandingkan
dengan
0.628
g/cm2 pada
wanita yang mengkonsumsi sangat sedikit kedelai semasa hidupnya.
Beberapa hal yang menyebabkan adanya hubungan yang menguntungkan
antara protein kedelai dan kalsium adalah
:
ƒ Kedelai
rendah
kandungan
asam
amino bersulfur.
Asam amino
bersulfur
dapat
menghambat resorpsi kalsium oleh ginjal, yang
menyebabkan lebih
banyak kehilangan kalsium dalam urine.
ƒ Protein hewani diketahui mempunyai kandungan phosfor
dan phosfat yang tinggi,
dan tingginya kandungan phosfor dan phosfat
tersebut menyebabkan kehilangan kalsium dari tubuh.
Oleh karena itu,
penggantian protein hewani dengan
protein kedelai dapat mengurangi
kehilangan tersebut.
Isoflavon,
Menopouse dan Kanker Payudara
Wanita akan
melalui masa puber,
tahun-tahun reproduksi dan
akhirnya menopause. Menopause
merupakan proses penuaan yang alami akibat turunnya kandungan estrogen, dan terjadi pada tingkat ketika wanita berhenti evolusi dan menstruasi. Banyak wanita melalui masa
transisi ini tanpa mengalami
ketidaknyamanan, akan tetapi ada juga sejumlah wanita mengalami
gejala-gejala yang tidak mengenakkan
dan memerlukan dukungan.
Menopause juga meningkatkan resiko penyakit jantung dan
osteoporosis. Masa-masa pre-menopause dapat terjadi antara umur
45 ke 55 tahun, meskipun dapat
terjadi juga diusia 40 tahun.
Menopause terjadi
akibat turunnya
level estrogen. Terdapat
dua jenis hormon
pada wanita yaitu Follicle Stimulating Hormone (FSH) dan Leteinizing Hormone
(LH)
yang diperlukan dan penting untuk perkembangan reproduksi yang normal,
dan bersama- sama membantu produksiestrogen pada
wanita. LH menstimulir produksi
endrogen (suatu prekursor estrogen), sedangkan FSH menstimulasi perkembangan follikuler dan aktivitas enzim aromatase. Aromatase adalah enzim yang dapat merubah endrogen
menjadi estrogen. Selama menopause
berkurangnya suplai follikel menyebabkan
hormon LH dan FSH yang tidak digunakan meningkat, yang membuat kadar estrogen
menurun dan menghentikan
proses mentruasi.
Hasil pengamatan menunjukkan bahwa wanita Asia tidak menderita
terlalu berlebihan akibat simptom menopause dan lebih sedikit menderita penyakit degeneratif kronis yang disebabkan menopause. Kebiasaan makan orang Asia menyebabkan adanya perbedaan ini, khususnya konsumsi kedelai dan
produk-produk kedelai.
Isoflavon yang terdapat dalam kedelai, terbukti
dapat meniru peranan dari hormon wanita yaitu estrogen. Estrogen berikatan dengan reseptor estrogen
sebagai bagian dari aktivitas hormonal, menyebabkan
serangkaian reaksi yang menguntungkan tubuh. Pada saat
kadar hormon estrogen menurun, akan terdapat banyak kelebihan
reseptor estrogen yang tidak terikat,
walaupun afinitasnya
tidak sebesar estrogen,
isoflavon yang merupakan phitoestrogen dapat juga berikatan dengan reseptor tersebut. Jika tubuh mengkonsumsi isoflavon,
misalnya dengan mengkonsumsi produk-produk kedelai, maka akan
tejadi pengaruh pengikatan isoflavon dengan reseptor estrogen
yang menghasilkan efek menguntungkan,
sehingga mengurangi simptom menopause.
Kemampuan
lain dari isoflavon adalah dapat menutupi
atau memblokir efek potensial yang merugikan
akibat produksi estrogen
yang berlebihan dalam tubuh. Isoflavon dapat berfungsi sebagai estrogen selektif dalam pengobatan, menghasilkan efek menguntungkan
(sebagai anti kanker dan menghambat atherosklerosis) tetapi tidak menimbulkan
resiko (meningkatkan resiko kanker
payudara dan endometrial) yang biasa
dihubungkan dengan terapi pengganti hormon yang biasa dilakukan. Berdasarkan hal-hal diatas, isoflavon diduga mempunyai fungsi ganda
terhadap menopause :
ƒ Anti estrogenic
effect
pada saat hormon
estrogen berlebihan, yang dapat
menurunkan resiko kanker payudara pada pre-menopausal woman.
ƒ Efek estrogenik pada saat estrogen alami berkurang jumlahnya, yang
menguntungkan dalam mencegah
penyakit
kardiovaskuler,
osteoporosis
dan
sistem vesomotor pada wanita pre- dan post-menopausal.
Isoflavon
zat Antikanker
Kanker dicirikan dengan pertumbuhan sel
secara abnormal yang menyebar dan menghancurkan organ-organ lain dan jaringan tubuh. Kanker
dikelompokkan sesuai dengan jaringan yang terken, misalnya kanker payudara, kanker rahim, kanker
prostat, kanker lambung dan kanker kolon. Penyebab sebenarnya dari kanker belum diketahui dengan pasti. Tabel 3 menunjukkan beberapa faktor yang dapat menyebabkan timbulnya kanker. Faktor-faktor tersebut disebut faktor resiko. Faktor-faktor tersebut diantaranya
adalah diet (makanan sehari-hari), merokok, konsumsi alkohol, tingkah
laku reproduksi, infeksi dan faktor-faktor geografis termasuk sinar matahari
dan lamanya terekspose bahan-bahan karsinogenik
(produk-produk pembakaran fosil, limbah radioaktif, debu, asap, residu
pestisida dan bahan tambahan pangan), pengaruh bahan-bahan mutagen dan karsinogen tersebut dapat menyebabkan kerusakan DNA dilanjutkan
dengan proses mutagenesis dan karsinogenesis.
Terdapat beberapa komponen dalam
kedelai yang dipercaya mempunyai sifat anti
kanker. Senyawa tersebut antara lain : inhibitor protease, phitat,
saponin, phitosterol, asam lemak omega-3
dan isoflavon.
Diantara anti kanker tersebut,
perhatian terbesar ditunjukan terhadap isoflavon.
Isoflavon saat ini banyak diteliti
karena potensinya dalam mencegah dan mengatasi terhadap banyak gangguan kesehatan lainnya. Mekanisme yang banyak diketahui
sebagai anti kanker dari isoflavon adalah aktivitas anti estrogen, menghambat aktivitas enzim penyebab kanker, aktivitas anti oksidan dan meningkatkan fungsi kekebalan sel.
Percobaan pada
hewan menunjukkan bahwa hewan yang diberi makanan
dari kedelai mengalami lebih sedikit dari kanker payudara dibandingkan dengan yang telah
diberi makanan yang mengandung isoflavon. Studi-studi epidemilogi dan laboratorium telah menunjukkan bahwa konsumsi kedelai dapat mengurangi resiko perkembangan
beberapa jenis kanker,
antara lain kanker payudara, prostat dan kanker kolon.
Isoflavon
dan Kanker Prostat
Kelenjar prostat
memproduksi
cairan seminal dan
sekresi yang lain
yang membuat saluran uretra terjaga kelembabannya. Pada waktu lahir, kelenjar tersebut kecil dan tumbuh bersamaan dengan
semakin tingginya produksi endrogen meningkat
pada masa puber.
Pada saat dewasa,
kelenjar prostat masih stabil
sampai umur 50
tahun dimana mulai
terjadi pembesaran. Pada beberapa
laki-laki pembesaran tersebut
(disebut prostatic hiperplasia) dapat menyebabkan
kerusakan saluran urine. Hal ini
akan menekan uretra, memperkecil
aliran urine dan menyebabkan kesulitan buang air kecil (urination).
Telah diperoleh fakta bahwa penyakit kelenjar
prostat ini merupakan masalah yang menyebar dengan luas di Barat,
juga kanker prostat merupakan penyakit yang sudah umum.
Pengobatan yang
dilakukan adalah pengurangan hormon laki-laki yaitu endrogen
dan menghambat efek hormon potensial dari hormon wanita yaitu estrogen, yang juga
terdapat pada laki-laki. Diduga bahwa kedelai
yang kaya akan isoflavon mampu
untuk menggunakan sifatnya sebagai
estrogenlemah untuk memblokir reseptor estrogen
dalam prostat terhadap estrogen.
Jika estrogen yang kuat ini
sampai
menstimulasi
reseptor
dalam prostat, dapat menyebabkan
pembesaran prostat.
Studi demografik
menunjukkan adanya insiden yang lebih
sedikit timbulnya penyakit porostat ini pada alaki-laki
Jepang atau Asia yang banyak mengkonsumsi
makanan dari kedelai, isoflavon
kedelai yaitu genistein dan daidzein, juga tampaknya secara langsung mempengaruhi metabolisme testosteron.
O0O
setelah dibaca, ternyata banyak sekali kandungan-kandungan yang menguntungkan dalam kedelai khususnya sebagian besar sangat menguntungkan bagi wanita.
BalasHapustetapi dibalik keuntungan tersebut ada beberapa hal yang masih membuat saya bingung diantaranya:
1. bagaimana kerja isoflavon menghambat sel kanker?
2. pada artikel diatas di bagian peranan isoflavon menurunkan osteoporosis dikatakan: kelompok yang mengkonsumsi protein hewani kehilangan 50% kalsium dalam urine, lebih banyak dari kelompok yang mengkonsumsi protein kedelai. mengapa demikian?
3. isoflavon dapat meniru peranan dari hormon esterogen, dalam hal ini peranan apa yang ditiru??
silahkan dimulai diskusi
tanggapan yang muncul akan saya respon secepatnya
terimakasih
Senyawa isoflavon yang berpotensi sebagai antitumor/antikanker adalah genistein yang merupakan isoflavon aglikon (bebas). Genistein merupakan salah satu komponen yang banyak terdapat pada kedelai dan tempe. Penghambatan sel kanker oleh genistein, melalui mekanisme sebagai berikut : (1) penghambatan pembelahan/proliferasi sel (baik sel normal, sel yang terinduksi oleh faktor pertumbuhan sitokinin, maupun sel kanker payudara yang terinduksi dengan nonil-fenol atau bi-fenol A) yang diakibatkan oleh penghambatan pembentukan membran sel, khususnya penghambatan pembentukan protein yang mengandung tirosin; (2) penghambatan aktivitas enzim DNA isomerase II; (3) penghambatan regulasi siklus sel; (4) sifat antioksidan dan anti-angiogenik yang disebabkan oleh sifat reaktif terhadap senyawa radikal bebas; (5) sifat mutagenik pada gen endoglin (gen transforman faktor pertumbuhan betha atau TGFβ). Mekanisme tersebut dapat berlangsung apabila konsentrasi genestein lebih besar dari 5μM
BalasHapusMenurut saya... mungkin...Pada wanita menjelang menopause, produksi estrogen nya menurun sehingga menimbulkan berbagai gangguan. Estrogen tidak saja berfungsi dalam sistem reproduksi, tetapi juga berfungsi untuk tulang, jantung, dan mungkin juga otak. Senyawa isoflavon terbukti mempunyai efek hormonal, khususnya efek estrogenik.Dimana Efek estrogenik ini terkait dengan struktur isoflavon yang dapat ditransformasikan menjadi equol. Dimana equol mempunyai struktur fenolik yang mirip dengan hormon estrogen. Mengingat hormon estrogen berpengaruh pula terhadap metabolisme tulang, terutama proses klasifikasi, maka adanya isoflavon yang bersifat estrogenik dapat berpengaruh terhadap berlangsungnya proses kalsifikasi. Dengan kata lain, isoflavon dapat melindungi proses osteoporosis pada tulang sehingga tulang kemungkinan tetap padat.
BalasHapusPada wanita usia post-menopause, osteoporosis menjadi ancaman besar karena hilangnya hormon estrogen yang berfungsi dalam kesehatan tulang.
BalasHapusIsoflavon tergolong fitoestrogen dan isoflavon terbagi menjadi dua subtipe, yaitu glycosides dan aglycones
Pada tulang wanita, estrogen memegang fungsi penting, yakni berperan dalam proses stimulasi aktivitas osteoblas, stimulasi produksi TGF-b, dan pencegahan respons tulang terhadap hormon paratiroid.
fitoestrogen dalam kesehatan manusia mencakup banyak hal, yaitu pencegahan kanker, suplemen post-menopausal, kesehatan kardiovaskular, serta penunjang fertilitas. Kemudian, diungkapkan bahwa asupan isoflavon dapat meningkatkan densitas mineral tulang (bone mineral density atau BMD) serta berguna dalam mencegah osteoporosis post-menopausal.
(http://www.jurnalmedika.com/edisi-tahun-2011/edisi-no-12-vol-xxxvii-2011/397-kegiatan/804-cegah-osteoporosis-dengan-isoflavon-soygerm-dan-kalsium)
Isoflavon bersifat selektif; dapat terikat pada reseptor estrogen dan memberikan efek menyerupai estrogen di beberapa jaringan tubuh. Sebaliknya, dapat menghambat efek estrogen (anti-estrogen) di jaringan lain. Efek anti-estrogen jaringan reproduksi, dapat membantu mengurangi resiko kanker yang berhubungan dengan hormon (payudara, rahim, prostat). Isoflavon juga mengganggu proses perkembangan sel kanker dan meningkatkan apoptosis (program pematian sel) kanker.
BalasHapusmenurut saya....
BalasHapussenyawa isoflavon menghambat sel kanker dengan cara menurunkan kadar kolesterol dalam darah dan menghambat enzim tirokinase,sehingga dapat menghambat perkembangan sel-selkanket
berdasarkan artikel diatas, kerja dari isoflafon menghambat sel kanker adalah dengan melalui aktivitas anti estrogen, menghambat aktivitas enzim penyebab kanker, aktivitas antioksidan dan kemudian meningkatkan fungsi kekebalan sel. sedangkan, kemungkinan peranan yang ditiru oleh isoflavon terhadap estrogen adalah kemampuannya yang dapat mengatasi simptom akibat monopouse.
BalasHapus